Selasa, 26 September 2017

Cara Mengatasi Bayi yang sering Kentut

Kentut merupakan salah satu proses alamiah pada tubuh manusia, dari bayi baru lahir hingga orang tua yang sudah uzur. Untuk bayi yang berumur kurang dari 1 tahun, fenomena lebih sering kentut bukanlah suatu hal yang asing bagi ibu-ibu. Dan ternyata, ada banyak faktor yang menyebabkan bayi kita sering kentut. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca di sini: Penyebab bayi sering kentut.  

Walaupun seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, banyaknya gas di perut bayi membuatnya merasa tidak nyaman. Maka, ibu mungkin bisa membantu bayi untuk mengurangi tertimbunnya gas di dalam perut bayi dengan cara-cara seperti berikut:

1.    Bantu bayi untuk bersendawa
Kentut yang terjadi pada bayi utamanya adalah disebabkan karena adanya penumpukan gas yang berlebih pada tubuh (perut) sehingga secara reflek tubuh akan mengeluarkan kandungan gas tersebut saah satunya melalui kentut. Selain dengan kentut, sebenarnya mekanisme pengeluaran gas berlebih juga bisa dilakukan dengan bersendawa (mengeluarkan gas melalui mulut. Untuk membuat bayi bersendawa, sebenarnya mudah: silahkan posisikan bayi di gendongan seperti berdiri dengan kepalanya di bahu Anda, lalu tepuk-tepuk lembut punggungnya dengan frekuensi tertentu. Lakukan ini setiap 3-5 menit atau setelah ibu selesai menyusui bayi. Dengan menepuk-nepuk punggung bayi ini, maka bayi akan bersendawa dan mengeluarkan sebagian gas yang masuk ke perutnya.

Jumat, 22 September 2017

Ini dia Alasan Kenapa Bayi sering Kentut

Flatulensi atau yang biasa disebut kentut, merupakan hal yang alami terjadi di semua makhluk hidup. Kentut merupakan cara tubuh membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan tubuh. Gas itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan melalui makanan yang yang mengandung gas, makan terlalu cepat, meminum softdrink, dan lain-lain sehingga lama-kelamaan gas di dalam perut semakin banyak dan tubuh bereaksi dengan mengeluarkannya melalui kentut.

Bayi dengan usia kurang dari satu tahun sangat rentan terhadap masalah terkait gas pencernaan dengan gejala perut kembung, perut buncit dan sering kentut. Kondisi tersebut biasanya membuat bayi menjadii tidak nyaman dan ujung-ujungnya mengalami gangguan tidur, gelisah ataupun rewel. Biasanya, bayi dengan umur kurang dari 1 tahun mengeluarkan gas sebanyak 3 hingga 4 kali dalam durasi 20 menit.
Ada banyak hal yang menyebabkan bayi dengan usia 0-1 tahun sering mengalami kentut, antara lain:Bayi dengan usia kurang dari satu tahun sangat rentan terhadap masalah terkait gas pencernaan dengan gejala perut kembung, perut buncit dan sering kentut. Kondisi tersebut biasanya membuat bayi menjadii tidak nyaman dan ujung-ujungnya mengalami gangguan tidur, gelisah ataupun rewel. Biasanya, bayi dengan umur kurang dari 1 tahun mengeluarkan gas sebanyak 3 hingga 4 kali dalam durasi 20 menit.
Ada banyak hal yang menyebabkan bayi dengan usia 0-1 tahun sering mengalami kentut, antara lain:

Lanjut di Penyebab Bayi sering Kentut

Jumat, 15 September 2017

Profil dan Biodata Aditya Surya Pratama


Dokter muda yang memiliki nama panggilan Adit atau Kak Adit ini dilahirkan di Bogor pada tanggal 3 mei 1994 sehingga memiliki zodiak Taurus.  Dengan moto "Success is a ladder" that cannot be climbed with your hands in your pocket " dokter ini sukses menempuh Pendidikan kedokteran   di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta. Untuk lebih lengkap, profil dr Aditya Surya Pratama dapat dilihat di bawah ini
•    Nama :  Aditya Surya Pratama
•    Nama Penggilan : Adit, Kak Adit
•    Tempat tanggal lahir : Bogor, 3 Mei 1994
•    Nama Ibu kandung: Nia Isna Niar
•    Nama adik : andri Dwitama dan Muhammad Tegar Triatama
•    Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta
•    Akun Twitter : @adityaspratama_
•    Akun Instagram : @adityaspratama
•    Akun Ask FM : Adityaspratama
•    Hobi  : Travelling, menulis

Profil dan Biodata Aditya Surya Pratama

Profil Halimah Yacob


Komisi Pemilihan Presiden Singapura akhirnya mengesahkan Halimah binti Yacob sebagai satu-satunya kandidat calon Presiden Singapura yang memenuhi syarat sehingga berhak dilantik menjadi Presiden negara tetangga kita ini pada hari Rabu 13 September 2017. Politisi wanita pertama di Singapura yang akan menjabat sebagai Presiden tersebut bertugas selama 6 tahun. Di Singapura, Presiden  biasanya dipilih dalam pemilihan umum secara nasional. Akan tetapi, dalam aturan yang berlaku pemilihan presiden bisa diperuntukkan khusus bagi salah satu komunitas jika tidak ada seorang pun dari komunitas tersebut yang menjabat Presiden dalam lima masa jabatan terakhir. Dan karena dalam 5 tahun terakhir tidak ada perwakilan dari etnis Melayu dalam kurun waktu 5 kali jabatan presiden, maka pemilihan presiden tahun ini dikhususkan bagi komunitas Melayu.

Profil Halimah Yacob

Profil Halimah Yacob


Komisi Pemilihan Presiden Singapura akhirnya mengesahkan Halimah binti Yacob sebagai satu-satunya kandidat calon Presiden Singapura yang memenuhi syarat sehingga berhak dilantik menjadi Presiden negara tetangga kita ini pada hari Rabu 13 September 2017. Politisi wanita pertama di Singapura yang akan menjabat sebagai Presiden tersebut bertugas selama 6 tahun. Di Singapura, Presiden  biasanya dipilih dalam pemilihan umum secara nasional. Akan tetapi, dalam aturan yang berlaku pemilihan presiden bisa diperuntukkan khusus bagi salah satu komunitas jika tidak ada seorang pun dari komunitas tersebut yang menjabat Presiden dalam lima masa jabatan terakhir. Dan karena dalam 5 tahun terakhir tidak ada perwakilan dari etnis Melayu dalam kurun waktu 5 kali jabatan presiden, maka pemilihan presiden tahun ini dikhususkan bagi komunitas Melayu.

Profil Halimah Yacob

Koalisi Demokrat, PAN dan PPP di Pilkada Jawa Barat

Sebuah babak baru perebutan kursi Gubernur Jawa barat tahun depan sudah dimulai. Dengan dibidani oleh Partai Demokrat (PD), lahir koalisi baru dengan anggota Partai Demokrat, PAN dan PPP. Setelah melalui loby-loby yang matang, akhirnya ketiga partai tersebut sepakat untuk membentuk poros baru dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Barat. Tujuan dibentuknya poros baru ini adalah mencari alternatif figur baru yang akan diusung di Pilgub Jabar, dimana saat ini sudah ada 2 nama yang mengerucut yaitu Dedy Mizwar dan Ridwan Kamil.


Demi mengingat pentingnya peta politik di Jawa Barat, maka  ketiga parpol tersebut juga menginginkan untuk melakukan koalisi di pilkada tahun 2018 yang akan dilaksanakan di 16 kabupaten dan kota di Jabar. Kesepakatan tersebut muncul setelah dilakukan tiga kali pertemuan, meskipun belum dideklarasikan lantaran muncul klausul baru yang belum masuk draf nota kesepahaman.

Sebagaimana dirilis dari detik.com, koalisi baru ini berencana untuk memunculkan tokoh alternatif yang akan mereka jagokan untuk dijagokan sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.  Sejumlah nama sudah mulai digaung-gaungkan oleh koalisi 3 partai tersebut, termasuk Dedi Mulyadi yang sebelumnya sudah banyak disebut oleh Partai Golkar.
   Koalisi Demokrat, PAN dan PPP di Pilkada Jawa Barat

Umum