Rabu, 11 September 2019

LATIHAN GABUNGAN TNI 2019 Kogasudgab TNI AU “Bombardir”Pertahanan Udara Musuh

LATIHAN GABUNGAN TNI 2019 Kogasudgab TNI AU "Bombardir" Pertahanan Udara Musuh

 SITUBONDO, DISPENAU.    Memasuki hari pertama manuver lapangan (Manlap) Latihan Gabungan (Latgab) TNI dengan sandi "Dharma Yudha 2019" di awali dengan operasi pengamatan udara (Matud) pada ketinggian 18000 kaki oleh pesawat Boeing B737 Intai Maritim dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Setelah mendapatkan informasi tentang sasaran pertahanan udara musuh, Komando Tugas Udara Gabungan (Kogasudgab) TNI AU segera menganalisis sasaran dan mengerahkan satu paket penyerang komposit (composite strike) untuk membombardir kekuatan pertahanan udara musuh.

 Composite strike yang terdiri dari 2 pesawat tempur strategis Sukhoi Su27/30 dengan tanda panggilan (callsign) Thunder berfungsi sebagai penyerang pendadakan atau Suppression Enemy's Air Defence (SEAD) menggunakan bom jenis OFAB-250 yang berada di belakang 4 F16 Fighting Falcon dengan callsign Falcon yang berfungsi sebagai sweeper. Kemudian disusul dengan serangan gelombang kedua, 4 Sukhoi Su27/30 Flanker membawa bom jenis OFAB-250 dan 4 T50i Golden membawa bom jenis Mk-82 sebagai strikers yang dikawal 4 Hawk 109/209 Elang.

 Rangkaian serangan udara yang dilakukan Kogasudgab menggunakan doktrin Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS) dan Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) TNI AU ini bertujuan untuk merebut keunggulan udara di pihak kawan agar operasi selanjutnya di darat dan di laut dapat dilanjutkan dengan aman.

 Sumber: https://tni-au.mil.id/latihan-gabungan-tni-2019-kogasudgab-tni-au-bombardir/

Senin, 09 September 2019

Situs Budaya Lewu Hante Perlu Perawatan

Situs Budaya Lewu Hante Perlu Perawatan

 

 Situs Budaya Lewu Hante yang juga biasa disebut dengan Museum Lewu Hante di Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, memerlukan perawatan yang lebih intensif. Beberapa bagian dari situs tersebut sudah mulai usang dan harus diperbaiki. Di Lewu Hante berdiri dua betang atau rumah panggung khas Dayak.

Sejumlah bagian di kedua rumah itu, Jumat (25/1/2013), dihiasi lumut. Tangga-tangga menuju pintu rumah pun mulai lapuk. Di ruang salah satu rumah yang dijadikan museum, terlihat berbagai koleksi bersejarah namun sudah kusam atau dihinggapi karat. Koleksi itu seperti senjata tajam, guci, pistol kuno, dan tombak khas Dayak.

Di luar rumah, beberapa rumput liar tumbuh. Botol-botol dan sampah lain menumpuk di pinggir situs. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Timur Darius Adrian mengatakan, Situs Budaya Lewu Hante yang dilengkapi bangunan pertunjukan itu memang memerlukan pembenahan. Banyak bagian atap rumah yang bocor. Selain itu, tak sedikit tempat kunci pintu sudah rusak.

Artikel ini telah tayang di 
Kompas.com dengan judul "Situs Budaya Lewu Hante Perlu Perawatan ", 

https://sains.kompas.com/read/2013/01/25/11133670/situs.budaya.lewu.hante.perlu.perawatan..
Penulis : Dwi Bayu Radius

Akhirnya Ibukota RI Pindah Ke Pulau Kalimantan


Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya memutuskan Ibu Kota baru pindah ke dua wilayah di Kalimantan Timur. Dia memilih Ibu Kota baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Pemerintah telah melakukan kajian-kajian negara lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi di Istana.

Pasca Pengumuman pemindahan Ibukota negara oleh Presiden Jokowi, Pemerintah Kabupaten Penajam  Paser Utara mulai bebenah.  Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud mengatakan bahwa PPU telah siap 100 persen untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi tersebut

. "Kami melihat antusiasme masyarakat sangat welcome ada perubahan di PPU. Seperti yang kita tahu PPU adalah daerah yang tertinggal, bukan seperti kota. Kami ini seperti kabupaten yang dianaktirikan. Saat disebut PPU pemindahannya, kami sangat bersyukur," ungkap Abdul, Senin (26/8/2019) sebagaimana dirilis dari kompas.com.

Untuk menyambut pemindahan ibu kota negara tersebut, seluruh elemen pemerintah daerah yang terdiri dari unsur eksekutif, legislatif dan yudikatif akan segera bertemu untuk menyatukan pemikiran.

Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu dengan menyiapkan 300.000 hektar lahan yang nantinya akan digunakan untuk ibu kota negara. Sebagian besar  merupakan tanah negara sehingga tidak memerlukan pembebasan lagi.  Untuk mengantisipasi adanya spekulan lahan, Bupati juga mulai menyusun beberapa strategi,  antara lain dengan  menekan nilai jual tanah di wilayah Penajam Paser Utara  agar tidak naik. 

Terkait dengan penyediaan infrastruktur, Pemerintah Daerah juga siap bekerja sama dengan pemerintah Pusat. Saat ini pembangunan Jembatan Pulau Balang Balikpapan sedang dalam pengerjaan, dan diperkiraan tahun depan proyek ini selesai dikerjakan. Selain itu ada proyek pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-nipah, Kabupaten Penajam paser Utara menuju Melawai, Kota Balikpapan. Pemkab PPU juga segera membangun akses jalan dari PPU ke Kutai Barat. Jalan itu mempersingkat jarak tempuh dari PPU ke Kutai Barat dari 11 jam menjadi hanya 2 jam. Proyek senilai Rp 2 triliun dari APBN itu masuk proses kajian AMDAL.

Umum